Social Icons

Pages

Janji Sunyi



Empat  tahun silam, seorang teman dilema kayak gini, “Gimana nih, saya diminta untuk membatalkan rencana pernikahan. Padahal saya sudah
ta’aruf.”
“Jadi gimana?”
“Saya jadi pusing. Memang, waktu SMA dulu sempat dijodohkan dengan seorang akhwat satu kelas, satu kampung. Saya kira itu hanyalah lelucon belaka, tidak serius. Ketika hendak melamar orang lain, tahunya ada yang menggugat.“
"Yah kalau memang itu jodoh pasti dimudahkanlah. Kalau-pun akhirnya antum menikah dengan yang lain, yah bukan jodohnya dengan dia."

Hal lain juga sebaliknya terjadi pada seorang akhwat. Sudah berapa ikhwah datang melamar. Selalu ditolak.
“Bagaimana jika seorang ikhwah sudah datang  ke rumah. Tetapi ia hanya memberikan cincin kepada ortuku. Karena dia hendak ke luar negeri dulu kuliah. Apakah ini termasuk khitbah?”
***
Kita hanya butuh sedetik untuk melihat, semenit untuk merasakan. Sejam cukup untuk mengungkapkan. Tetapi seumur hidup itu tidak cukup untuk sekedar melupakan.” _Unknown
Akhirnya teman tadi menikah dengan orang lain.
Masalah diatas mungkin juga menimpa sebagain yang lain. Namanya juga jodoh, tidak semudah bertemu. Tidak sedikit harus menemui rintangan. Setidaknya kita belajar kepada apa yang telah lewat.
Jangan pernah menyatakan “janji” kepada seseorang sebelum benar-benar dalam akad yang sah. Sebab ini akan berdampak pada kehidupan selanjutnya. Ibarat cerita endingnya bukan happy or unhappy. Tapi menggantung. Menunggu atau justru pergi sama sekali. Seolah penyampaian perasaan adalah cek bukti cinta. Tidak.
Jangan terlalu cepat mempercayai sebuah janji. Sebab laki-laki yang memilih diantara banyak pilihan. Bisa saja ia melamar akhwat lain. Kita tidak bisa memprediksikan yang akan datang. Kalau masalah kerugian, pastinya lebih besar pada kaum perempuan. Seharusnya sudah menerima lamaran yang lain, terpaksa ditolak hanya karena janji yang belum pasti.
“Ikhwahnya masih kuliah diluar negri.”
Tidak perlu menunggu yang belum tentu datang melamar. Jika memang serius, datang melamar itu lebih baik. Pemberian cincin bukanlah tanda akad.
Yah, bagaimanapun manusia berusaha menyatukanmu, namun jika Allah menghendaki berpisah tidak akan mungkin juga bersatu.
Meskipun manusia seluruhnya berkumpul untuk memisahkanmu, kalau Allah berkehendak menyatukanmu pasti juga akan terwujud. Tenanglah bersama kedamaian takdirNya. Jodohmu tidak akan terpeleset kemanapun.
Allah tidak pernah salah apalagi tertukar dalam mempertemukan hambanya.
Jarak antara kita hanyalah waktu!


Melamar Pake Tazkiyah
Ketika itu Rasulullah Sallahu ‘alaihi wa sallam memeluk Julaibib sahabatnya dari belakang sambil berteriak, “Siapa yang mau dengan orang ini.”
Sempat ia marah, setelah menoleh ke belakang ternyata Rasulullah, tidak jadi.
“Kalau begitu, datangilah rumah si Fulan. Katakan padanya, Rasulullah melamar anakmu.”
(Ini sih cuma sebagai utusan apalagi mungkin kalau kamu datang bersama ustadz).
Setibanya, Julaibib langsung menemui tuan rumah,
“Saya adalah utusan Nabi. Rasulullah melamar anak anda.”
Si bapak langsung kaget, “Alhamdulillah Rasulullah melamar anak kami.”
Tunggu dulu, “Tapi, bukan untuk Rasulullah.”
“Terus untuk siapa?”
“Lamarannya untuk saya??!!!”
“Oh, jangan, tunggu dulu, saya diskusikan dulu dengan keluarga” sebut si Bapak.
Setelah masuk ke dalam rumah, “Bagaimana ini, Rasulullah melamar anak kita.”
“Alhamdulillah kalau begitu” sahut istrinya.
“Tapi persoalannya, ini bukan untuk Rasulullah.”
“Terus siapa?”
“Julaibib.”
Sontak mereka terpikirkan dengan Julaibib yang selalu ditolak lamarannya.
Namun, terdengar dari sang putri mereka keluar, “Wahai ayah ibu, dari tadi apa yang sedang dibicarakan?”
“Iya, Bagaimana ini, Rasulullah melamarmu.”
“Terus?”
“Tapi untuk Julaibib, maukah kamu dipersuntung dia?”
Coba lihat apa jawabannya putri mereka yang sholehah.
“Wahai ayah ibu, apakah kita ingin menolak perintah Nabi. kalau memang itu keputusan Rasulullah, maka terima saja!”
Subahanallah. Ketika seseorang telah mendahulukan perkataan, keputusan Rasulullah tanpa memilih-milih.
Setelah itu Rasulullah mendo’akan pernikahan mereka, “Semoga diberikan limpahan rezki dan keturunan yang banyak.”
Maka semenjak itu, tidak ada janda yang lebih kaya raya di Kota Madinah selain istri Julaibib. Berkah do’a Rasulullah!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Inspirasi

Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam as-Syaafi'i dll memang telah tiada di dunia ini.

Namun, ketika manusia membaca buku, tulisan mereka ...

"Berkata, Imam Bukhari, Muslim as-Syaafi'i rahimahumullah ..."

Saat itu pula seolah mereka masih hidup di dunia...

Msc_