Social Icons

Pages

Mantan Anak Rohis

Merindu Kenangan, Saat …..



dalam Impian-Ku ….



“Saat Ku- berjalan dengan kerinduan..

Tentang episode rindu begitu beku

Hingga tak bisa dipecahkan

Teory- teory ilmiah dan empiris

Sungguh rindu ini begitu kuat

Berapapun akan Ku-bayar

Hanya untuk sedetik

Kembali dalam kenangan dan rindu…”

_



Kalau ditanya seorang yang berpendidikan, pada masa mana yang paling indah dan berkesan ???. entah ia sudah kerja atau seorang mahasiswa, maka yakin 99% ia akan menjawab saat menginjak masa-masa SMA. Tiada kisah paling indah , cerita waktu sekolah. Kenapa bukan SD SMP atau saat mahasiswa???. Karena “Junior High School” adalah fase peralihan. Secara psikologis masa ini merupakan fase peralihan dari remaja ke dewasa. Waktu yang tepat mencari jati diri. Dimana seorang remaja yang mualai tumbuh kedewasaannya. Sehingga fase ini juga adalah titik awal yang berperan penting pada ranah masa depan. Disinilah tempat ia memandang masa depannya. “ Mau jadi apa saya nantinya ???”. tantangan demi tantangan ia harus hadapi terlebih lagi ketika sudah mulai berfikir tentang ( 5 X 5 ). Mau dikemanakan hasrat fitrah itu. Apa jadinya kalo udah gede, mau kerja apa, bagaimana, seperti apa mencapai cita- cita itu ???. prinsip apa yang harus dipakai, potensi apa yang dimiliki dan yang terpenting “ si Apa sebenarnya saya???!!!!”


Mereka sudah “agak” mengenal siapa dirinya , bagaimnaa berinteraksi dan berprilaku di dalam masyarakat. Atau lebih sederhana mereka sudah mulai “menempatkan” diri dalam masyarakat. Mungkin selama ini (ke-remajaan) sebatas copy-paste saja, kali ini ia yang akan menjadi langsung menjadi actor-nya. Sifat instan (secara psikologis) dan serba coba menjadi ciri utama. Dengan “actornya” akan lebih mamahamkan mereka arti sebuah kehidupan. Jika selama ini hanya diberi tahu rasadurian itu manis, maka “tak sah” jika tidak mencobanya langsung mencicipi rasa durian itu. Dan hal ini bukanlah barang baru, telah terjadi 1400 tahun yang lalu ketika mus’ab bin umair , pemuda berusia plus minus 18 tahun oleh Rasulullah diamanahi sebagai pemimpin perang. Dan bukanlah sekedar “ketua kelas” tetapi jiwa dan raga jaminannya.

Yupss kembali tema diatas, jika pertanyaan itu dilanjutkan kembali, pada bagian kisah mana masa SMA itu yang paling indah dan mengesankan???. Maka tak malu akan dijawab masa ketika ber-organisasi. Tapi di SMA itu khan banyak organisasi ??? kami pernah menjadi ketua anggota pengurus dan sekaliber MPK , English Club dan Osis organisasi bergensi ukuran sekolah. Tetapi hati ini tak mengungkiri kenyataan, yang paling mengesankan adalah “Rohis” ya rohani islam . semua didalamnya sudah tergabung dunia- akhirat. Dan rohis sekolah kami bernama Irmaji ( Ikatan Remaja Mesjid Al- Jihad).

 Jika mengingat suka- duka menjadi pengurus, serasa air mata tak cukup melukiskan semuanya. Apalagi secarik tulisan ini hanyalah daftar isi dari sejarah itu atau mungkin sebagai mukaddimah. Hanya air mata yang mampu kami ucapkan.” Anak” rohis tak sekedar memikirkan organisasi , tetapi lebih dari itu . mengerti sebuah keikhlasan , perjuangan, kesabaran, kepemimpinan, kepedulian, kerjasama, saling memahami dan terpenting untuk apa kita hidup ??? ada sesuatu yang tak cukup diungkapakan dengan kata- kata, tidak ditemui di bangku kelas , di pelajaran umum, bahkan di organisasi lain. For example, yaitu arti keikhlasan. Mungkin jika kita masuk osis atau ketu , niatnya hanya ingin mencari popularity, be a famaous oleh guru dan siswa.
 Menjadi kebanggan seolah terpandang . tapi itu tidak di rohis. Justru mengajarkan sebaliknya, keikhlasan dalam bekerja. Meskipun setiap kita butuh “reward” dan pujian. Namun itu semua akan sirna akan niat ikhlas. Disaat kita tidak lagi memikirkan “masuk surga sendiri” , tetapi bagaimana mensholeh-kan-jugaorang lain.dan itulah “self actualization” paling tinggi. Ketika kita mnyerahkan semuanya kepada ALLAH. Nilai sebuah keikhlasan akan merasakan nikmatnyasebuah iman . Inilah jawaban, mengapa bagian dari kehidupan ber-rohis yang paling mengesankan. Orang bermaksiat-pun akan selalu ada dalam hati kecilnya, kerinduan akan kembali pada fitrahnya yang suci.mendekatkan diri kepada Rabb-Nya. “hanya dengan mengingat Tuhanmulah hati menjadi tenang”

Cemohan sekaliber “orang alim”, Ustadz -(ah), “pak aji” sedah menjadi logo utamabagi anak rohis. Itu sudah sunnatullah satu peket harga yang tidak terjual terpisah. Dan itulah ciri menjadi asing ditengah komunitas sendiri. Ketika orang yang berusaha menjalankan Titah Ilahi justru dianggap aneh bin asing. Namun jika berfikir bijak itu lebih baik ketimbang orang bangga dengan gelar “premanism” –nya. Kita justru seharusnyabersyukur karena mempunyai citra positif. Image baik itu telah terbentuk. Dengan gelar-gelar tadi, itu akan membantu kita untuk tidak berbuat maksiat.
Jika tiba- tiba seorang pengurus rohis “ter-jatuh cinta” yang mungkin begitu sulit untuk bangun kembali . lalu hendak berpacaran, ia tentu akan berfikir dan mempertimbangkan “hak prerogatifnya”. “saya ini khan pengurus rohis, dicap ustadz, masa pacaran, apa kata orang si alim juga pacaran”. Atau setidaknya seorang akhwat tiba-tiba di sela-sela belajar “ber-duaan” dengan teman kelasnya. “saya ini khan anakrohis, masa berduaan berbicara dengan non-mahram , apa nantinya persepsi orang dengan kejadian ini. Seperti itulah pencitraan positif , meskipun sudah gamblang jelas hukumnya, tetapi lebih memahamkan kita, mengusir segala keraguan akan keimanan pada firmanNya.

Dan begitu banyak cerita-cerita ber-rohis itu. Yang tak sempat kami tulis disini. Ya itulah rohis satu-satunya organisasi penetralisir kemaksiatan. Membentuk sebuah komunitas saling tegur-sapa saat ada teman yang khilaf. Namun apa sebenarnya titik faktorial yang hampir terlupakan. Satu pertanyaan hidup meskipun kalian sudah dan akan ber-LPJ. (Laporan Pertanggungjawaban). LPJ bukan berarti semua telah selesai, ini baru LPJ di dunia. Akan ada LPJ yang lebih urgent di kelak . yaa pertanyaan Cuma satu : “ Apa yang anda berikan untuk rohis???” bukan apa yang rohis berikan untuk anda.

“Engkau beriman dikala orang menolak,

Engkau mengetahui kala orang ingkar,

Engkau menepati dikala orang khianat,

Engkau datang dikala orang pergi”



Jika memang anda benar-benar rindu akan masa kenangan itu, buktikan cintamu dengan kepedulianmu. Buktikan jika itu memang benar- benar dari hati yang terdalam. Apakah kita hanya akan menjadikan segala rindu dan kengan manis itu “novel” , dibaca diresapi lalu dilupakan. Seberapa besar kepedulianmu, itulah tolok ukur besarnya cintamu. Apa kelak anda akan bercerita pada cucu-cucu anak dan dunia, bahwa “saya nak dulu “mantan” pengurus rohis. Tidak ada kata mantan dalam rohis sebagaimna tidak adanya mantan guru. Ya ia adalah guru pengalaman yang sebenarnya apakah dengan “berpulangnya” anda dari sekolah lalu itu juga terjadi pada rohis. “come back to rohis!!!”

Tidak sahabat-ku, kenagan itu akan kembali saat itupula engkau kembali ber-rohis. Meskipun suasana sebagai “sutradara” , bukan lagi “actor”. Tetapi digantikan re-generasi-mu. Minimal akan lahir prototipe dirimu. Apakah susah sekedar memberi tahu aktor itu kalau disana ada lubang , duri dan solusi sebagaimana awal kali perjuanganmu. Setidaknya mereka bisa memainkan sandiwara itudari olah pikirmu.

So pastinya, jangan menunggu dipedulikan oleh orang baru anda mau peduli, tapi pedulilah dengan orang lain, anda akan dipedulikan. Jangan tunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah maka kamu akan termotivasi!! Jangan menunggu cinta baru mengasihi, tapi kasihi-lah niscaya kamu akan dicintai..


Salam perjuangan

Back to rohiss !!!

Makassar, 26 February 2011

Muhammad Scilta Riska, Msc

1 komentar:

 

Inspirasi

Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam as-Syaafi'i dll memang telah tiada di dunia ini.

Namun, ketika manusia membaca buku, tulisan mereka ...

"Berkata, Imam Bukhari, Muslim as-Syaafi'i rahimahumullah ..."

Saat itu pula seolah mereka masih hidup di dunia...

Msc_