Social Icons

Pages

Meras Suci Lalu Berdosa Lagi (2)



Pemuda Bergemilang Dosa
Pemuda adalah zaman paling emas dalam hidup ini. Lalu bagaimana jika sudah terbiasa dengan dosa?
Ada
tujuh golongan yang akan dinanungi diakhirat kelak, hari tidak ada lagi naungan kecuali naunganNya. Dua diantaranya adalah golongan pemuda.
Pertama pemuda yang digoda oleh wanita lalu mengatakan, “Sesungguhnya aku takut pada Allah.” Bahwa kita harus punya muroqobatulllah, rasa senantiasa diawasi oleh Allah. Bisa saja disaat berkumpul dengan saudara seiman, peluang berbuat dosa akan lebih kecil. Namun ketika bersendirian itulah paling rawan. Hanya antara kita dengan dosa itu sendiri, namun Allah selalu menjaga, mengawasi dimanapun itu!
Sebelumnya Allah sudah memberikan peringatan, “Janganlah kamu mendekati zina.”(QS. Al-Isra: 32). Tidak sedikit pemuda beriman akhirnya tergelincir di tikungan pertama hanya gara-gara fitnah lawan jenis. Tipu daya syetan sangat licik. Bagaimana lagi jika fitnah wanita (lawan jenis) sekaligus tipu daya syetan? Sesungguhnya tipu daya kamu (perempuan) begitu dahsyat."(QS. Yusuf:28).
Seperti kisah Bursesoh, orang yang sholeh ahli ibadah tergelincir fitnah wanita akhirnya berzina dan membunuh. Atau tukang azan di Kota Andalusia sementara azan di menara mesjid, tak disangka ia tergoda wanita Nasrani. Seketika itu pula ia langsung turun menemui wanita dan mengajaknya bermaksiat. Akhirnya meninggal dalam keadaan mabuk dan murtad! Na’udzubillah.
 Kedua adalah pemuda yang senantiasa hatinya tumbuh, terpaut, pada mesjid. Ia tidak pusing dengan urusan dunia, ia hanya menyibukkan diri pada urusan akhirat. Sebab, ketika seseorang tidak menyibukkan diri pada urusan agama Allah maka ia akan sibuk mengurusi manusia. Isilah masa-masa muda dengan menuntut ilmu, memperbanyak ketaatan dan ibadah. Sebab orang tua yang sholeh dimulai dari masa-masa mudanya diisi dengan kebaikan. Jauhilah segala perkara-perkara yang  bisa menjerumuskan pada dosa maksiat.  
Bisa saja kita terhindar dari fitnah lawan jenis, namun tidak sedikit juga akhirnya tergoda dengan kesenangan dunia yang semu. Sabda Rasulullah, “Bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian. Akan tetapi aku khawatir akan dibentangkan dunia atas kalian sebagaimana telah dibentangkan atas orang-orang sebelum kalian.”(HR. Bukhari Muslim).
Dan inilah tantangan, disaat pemuda umumnya sibuk-sibuknya berfoya-foya bercengkrama dengan  kemaksiatan justru ia fokus beribadah. Pemuda yang menjauhkan dirinya dari kebiasaan berbuat dosa adalah nikmat yang terbesar.
Seorang pemuda pernah ditanya, ”Apa yang paling engkau syukuri dari hidupmu?” Ia menjawab, “Saat Allah memberiku kekuatan untuk tidak terjatuh dalam dosa dan maksiat.”
Do’a kita bukan dijauhkan dari ujian, masalah dan dosa sama sekali. Tetapi diberikan kekuatan untuk tidak tejatuh dalam perkara dosa maksiat. Orang tua tidak tergoda dari dosa-dosa adalah biasa. Tetapi pemuda yang tumbuh selalu bertaubat saat terjatuh dalam dosa baru luar biasa. Kita juga tidak mungkin melakukan semua dosa kesalahan di dunia ini, maka mari belajar dari kesalahan orang lain.
Seorang yang cerdas tentu tidak akan jatuh pada lubang yang sama. Tidak akan jatuh pada dosa yang sama. Bukan masalah beberapa kali kita berbuat dosa, tetapi apakah kita akan tetap bangkit untuk bertaubat kembali. Segera bertaubat nasuha, sebenar-benarnya taubat. Ketahuilah saat kita menjauhi suatu perbuatan dosa karena Allah, Allah akan menggantikan yang lebih baik bahkan lebih dari yang kita bayangkan. Perjuangan memang pahit, karena surga itu manis!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Inspirasi

Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam as-Syaafi'i dll memang telah tiada di dunia ini.

Namun, ketika manusia membaca buku, tulisan mereka ...

"Berkata, Imam Bukhari, Muslim as-Syaafi'i rahimahumullah ..."

Saat itu pula seolah mereka masih hidup di dunia...

Msc_