Bismillah!
Mungkin inilah saatnya, lembaran peradaban baru.
Haruskah? Perasaan mentari belum terbit.
Aku ingin segera mengakhiri, untuk memulai.
Tidak! Senja belum memerah!
Kau masih perlu keseimbangan.
Selayang pandang mata memandang semerbak langit.
Terbesit gemuruh angin!
Bukankah, setelah rayuan petir meluntur akan muncul wewangian pelangi?
Itu resiko!
Semakin tinggi pohon makin betah dengan angin .
Kau masih butuh menetapi sekian pohon.
Tapi, kan aku bisa terbang dan hinggap menyulam pena.
Kesibukanmu mengahalangi khalwat padaNya!
Aku hinggap ke lembah lain, kelak kupandangi padang hijau.
Tanpa sayap-pun. Bisa kok menikmati indahnya kesederhanaan!
Tahukah? Ar-Rajaa’ wal Khauf tidak akan pernah menjulang tinggi tanpa mahabbah!
Dua sayap akan tertatih tanpa kepala.
Ini tidaklah se-tragis perang khandak, uhud dll.
Tidak juga se dramatis penaklukan konstantionopel.
Ini hanyalah pembuktian menuju pengkhidmatan pada Rabb.
Percayalah, Allah selalu memberikan yang terbaik !
Jika ia adalah takdirku, mudahkanlah.
kalau bukan, gantikan yang lebih baik!
“Penulis kadang egois, hanya dia yang tahu makna tulisannya”.
Msc_
ahad, 26 Mei
Mungkin inilah saatnya, lembaran peradaban baru.
Haruskah? Perasaan mentari belum terbit.
Aku ingin segera mengakhiri, untuk memulai.
Tidak! Senja belum memerah!
Kau masih perlu keseimbangan.
Selayang pandang mata memandang semerbak langit.
Terbesit gemuruh angin!
Bukankah, setelah rayuan petir meluntur akan muncul wewangian pelangi?
Itu resiko!
Semakin tinggi pohon makin betah dengan angin .
Kau masih butuh menetapi sekian pohon.
Tapi, kan aku bisa terbang dan hinggap menyulam pena.
Kesibukanmu mengahalangi khalwat padaNya!
Aku hinggap ke lembah lain, kelak kupandangi padang hijau.
Tanpa sayap-pun. Bisa kok menikmati indahnya kesederhanaan!
Tahukah? Ar-Rajaa’ wal Khauf tidak akan pernah menjulang tinggi tanpa mahabbah!
Dua sayap akan tertatih tanpa kepala.
Ini tidaklah se-tragis perang khandak, uhud dll.
Tidak juga se dramatis penaklukan konstantionopel.
Ini hanyalah pembuktian menuju pengkhidmatan pada Rabb.
Percayalah, Allah selalu memberikan yang terbaik !
Jika ia adalah takdirku, mudahkanlah.
kalau bukan, gantikan yang lebih baik!
Engkau yang menemukan,
Atau ia menemukanmu,
Entahlah,
Allah yang mempertemukanmu!
“Penulis kadang egois, hanya dia yang tahu makna tulisannya”.
Msc_
ahad, 26 Mei
0 komentar:
Posting Komentar