Social Icons

Pages

Sekolah Buat Apa??

“Carilah engkau ilmu, harta itu engkau yang harus menjaganya, tetapi ilmu dialah yang akan menjagamu”
_Ali bin Abi Thalib_
Muslim teenagers, kadang kita menjalani hidup ini nggak tau apa-apa. Cuman ngelakuin dan ngerjain aja. Kita tuh baru nyadar kalo udah di tengah jalan atau bahkan di akhirnya baru ngerti. Begitu juga sekolah , mungkin nih diantara kamu tuh sebenarnya nggak mau sekolah??? Hahh ngaku aja dech!!!. Cuman ikut-ikutan seumuran remaja kayak gini idealnya dari jam tujuh pagi ampe jam dua siang duduk manis di kelas-kelas. Ato mau-nya sih sekolah itu tempat nongkrong kebo ama teman-temen, cari sensasilah, popularity lebih parah kalo sukanya nggak masuk pas jam pelajaran.
Kenapa (limazaa) sekolah???

Apa karena paksaan ortu, “Kamu harus sekolah tinggi-tinggi nak biar sukses”. Padahal kalo sekolah biar jadi orang sukses, udah berhenti aja, nggak perlu sekolah, buat apa??? Toh banyak juga orang sukses nggak pernah, putus, berhenti dari sekolah. Sebutlah motivator Indonesia, Andrie Wongso itu mak Sekolah Dasar Tidak Tamat (SDTT). Sejenius Albert Eistein orang yang putus sekolah. Atau sekaliber Bill Gates itu jebolan Drop Out (DO) Hardvard University justru jadi miliarder dunia.
Lebih nyata lagi sering jumpai orang-orang sukses, padahal background pendidikannya tidak memadai. Tapi kok bisa memimpin perusahaan besar, tunduk patuh di bawah telunjuknya orang-orang berpendidikan tinggi. So (izan) yang bodoh itu sebenarnya siape??? Yaaa yang nggak belajarlah!!!.
Kita sebenarnya sekolah buat apa???
Buat ngabisin duit ortu??? Mendingin berhenti aja lanjut bantuin pekerjaan ortu, itu lebih baik. Apa nggak sadar disekeliing kita banyak orang mau sekolah. Dari pada malas-malasan datang belajar lebih bijak bantu orang lain biar bisa sekolah juga ato mau tukaran hidup aja???. Apa kita masih prihatin negri ini “sengsara” gara-gara tiap tahun muncul kloning pengangguran baru!!!.
Kalian tau sebagian besar dari mereka bukannya yang nggak tau membaca, tapi orang berpendidikan!. Lebih tragis jika akhhirnya profesi mereka Pengacara (Pengangguran banyak acara) di lorong, gang dan persempitan jalan. Begadang dari malam sampai siang, dari siang ampe malam. Nggak tau apa akhirnya. So pasti sekolah itu bukan jaminan dapat kesuksesa.
Karena tuntunan zaman??? Lagi trend, exclucive-lah eksklusif-lah, lebih terpandang kalo nama kita punya embel-embel. Emang-sih biasanya doktrin ortu, sekolah tingi-tingi biar mudah dapat kerja. Kayak jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). (Tapi lebih terjamin jadi Pegawai Negri Surga lho!). Coba kita itung-itungan. Berjuta–juta anak SMA lulus UN, tapi sekitar beri-ribu aja yang lanjut kuliah. Dari beribu-ribu tadi yang bertahan nggak DO sampai sarjana Cuma beratus-ratus. Akhirnya yang beratus-ratus bertitel tadi mau diterima jadi PNS berapa puluh jie?Hidup itu penuh persaingan, siapa yang latah dan konstan akan tersingkirkan.
Lalu apa sebenarnya hakekat sekolah??? Sebatas rutinitas kontrak kerja antara murid dan guru???
Perbaharui niat!!!
Kita sekolah menuntut nilai apa ilmu??? Mencari selembar ijzah segudang gelar???mudah dapat kerja???orang kok bisa kerja dengan keterampilannya sendiri. Mulai sekarang niatkan sekolah itu mnecari ilmu. Bukankah pencari ilmu itu Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga. Terpentng ilmu akhirat, dien ini. Menunut ilmu dunia akhirat layaknya menanam padi dan rumput. Kalo kamu tuh menanam padi (belajar ilmu islam) insyaAlah pasti rumputnya tumbuh. Tapi kalo cuman tanam rumput, tumbuh nggak padinya???
Masalah kerja apa nggak, itu rezki masing-masing. Toh Allah yang mengatur, menjamin dan memberi rezki masing-masing hambanya. Ada orang kerjanya cuman penjual Es tapi kok bisa beli mobil, keluar negeri??? Kenapa bisa??? Penjual EsCudo maksdunya(hee.).
Tinggal bagaimana kita mencarinya dengan proses yang halal. Mau nggak mau sebelum ajal tiba pasti Allah menyempurnakan rezki hambanya. Pokoknya cari ilmu sebanyak-banyaknya. Kalo anda orang berilmu, pasti pekerjaan yang mencari anda. Kenapa ada orang cuma bicara dua jam sudah dibayar jutaan rupiah. Ya karena ilmunya dicari. Sekarang ini bukan lagi jamannya cari kerja, tapi berfikir bagaimana menciptakan lapangan kerja dan mencari pekerja.
Conclusion.
Segera ubah paradigma pola pikir kamu, kenapa, buat apa, bagaimana sekolah itu. Yups refleksi solusi segala permasalahan bangsa ini tidak lain pendidikan. Seperti kampanye Perdana Mentri Inggris, Tony Bleer. Dia cuma memberi tiga solusi, pendidikan, pendidikan dan pendidikan. Bangsa kita sebenarnya miskin karena malas ato malas karena miskin???
Kalau miskin karena malas, apa bisa disebut pada buruh jam empat subuh udah bangun, pergi ke pasar angkat barang dari truk-truk besar sampai badannya miring 80 derajat malas??? Tapi kok tetep aja miskin!!! Nggak pade berubah-berubah juga rutinitasnya sampai udah keriput. Sosiolog menjawab kita tuh malas karena miskin. Dia udah tau bapaknya, nneknya, bapaknya neneknya itu turun temurun buruh. Jadi pa salahnya kalo anaknya ngikutin jejak pendahulunya jadi buruh!.
Semulia Rasulullah tercinta, ketika diberi pilihan harta, jabatan, dan ilmu. Jika harata dan jabatan lebih utama kenapa Nabi memilih ilmu???. Jangan sia-siakan masa mudamu hanya berhura-hura, foya-foya atau nyantai ngabisin umur. All right sobat teenagers tetaplah belajar, sekolah dan menuntut ilmu. Okeyy!!! (Msc_)
Baca juga superteenagers di www.tanaasuh.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Inspirasi

Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam as-Syaafi'i dll memang telah tiada di dunia ini.

Namun, ketika manusia membaca buku, tulisan mereka ...

"Berkata, Imam Bukhari, Muslim as-Syaafi'i rahimahumullah ..."

Saat itu pula seolah mereka masih hidup di dunia...

Msc_